Apa yang anda pikirkan di dalam benak pikiran anda sekarang?
Apakah anda memikirkan kabar seputar uang Spp di sekolah, Remidi, Atau seputar UNAS Dan Jelang Berputarnya Semester 2 Yang penuh tantangan.
Saya maulana indrayana – ingin menjelaskan suatu hal tentang hal” yang anda pikirkan sekarang, yang anda ingin sampaikan pada saat ini juga atau anda sampaikan pada massa mendatang, serta masalah yang anda miliki.
Nah,sesungguhnya beban massalah dan pikiran, itu mulai muncul semenjak kita mulai menginjak sekolah SD Kelas 3, dan ternyata itu benar, saya sendiri selaku alumni sd pecalukan 4 prigen, Pernah memikirkan bahwa saya tak akan naik, karena pada saat itu nilai rata-rata saya jauh mendekati angka nilai maksimal, namun kala saya menginjak bangku kelas 1 dan 2 saya sendiri tak memikirkan itu semua. Barulah pada saat saya menginjak bangku terakhir dari kelas tiga saya memikirkan semua masalah mulai dari nilai hingga tugas kelompok maupun individu,tetapi saya mulai sadar kala saya duduk di bangku kelas 6, jelang SMP saya digodok pikiran dan saya memimirkan”Apakah saya bisa masuk smp favorit?” ternyata saya gagal Mendaftar sebagai orang pertama Di SMP Negeri 1 Pandaan, saya ternyata gagal bersaing dengan teman” saya,Termasuk Teman seanggota lomb Komputer tingkat kabupaten pasuruan sejak SD. Dari itu saya menyadari bahwa Otak dari kegagalan adalah dari akal pikiran yang sedang menumpuk di pikiran anda sekarang.
Semenjak saya duduk dibanguk SMPN 1 Prigen saya pun memilki inisiativ yaitu sebagai anggota OSIS SMPN 1 Prigen, Ternyata Pikiranlah yang menjadi kegagalan, hingga saya hanya memikirkan “Apakah saya akan sukses disekolah ini dan apakah saya diterima di sekolah favorit saya”. Lagi – lagi, Itw pun gagal, memiliki asah tuk comback di berbagai ajang pun tertutup rapat” kala aku gagal di babak Pertama tingkat sekolah, saya kembali gagal masuk sekolah favorit. Karena saya terpengaruh 2 faktor pikiran, yaitu Menjelang UNAS yang semakin dekat Dan faktor Keluarga Yang sangat Berat untuk Dipikirkan, 2 Bulan sebelum UNAS saya ditinggal pergi oleh sang Nenek, dan kala UNAS berlangsung saya Kembali kehilangan satu anggota lagi yaitu tante saya. Begitu berat Beban pikiran yang saya pegang saat itu.
Sekarng waktu telah berlalu, saya pun merintis sukses Di SMKN 1 bangil dengan harapn Sukses? Saya tak mau lagi gagal, karena faktor banyaknya pikiranlah penghalang kesuksesan tersebut. Tuhan pernah berkata, “wahai hambaku yang kussayangi dan kucintai apabila kamu memikirkan sesuatu yang anda pikirkan merupakan pekerjaan yang sulit untuk dipecah, maka beribadalah dengan sungguh” Niscaya Pikiran yang anda berikan akan terselesaikan dengan lancar”.
Jadi, apabila anda inin terbebas dari pikiran, lebih baik kita berdoa dan solat kepada Tuhan, bukanlah obat, atau jamu. Tetapi doalah penyembuh pikiran yang anda sedang pikirkan sekarang.
Saya maulana indraya untuk majalah SMK